Desa Palem Jaya, menyimpan kisah panjang tentang perjalanan komunitas yang dibangun di atas pondasi persatuan dan budaya lokal. Resmi berdiri pada 25 September 1987 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 123/Pem/Sanggau/2006, desa ini berakar dari bekas pemukiman adat suku Dayak Hibun, yang dikenal sebagai tembawang.
Awal mula berdirinya Desa Palem Jaya adalah hasil penggabungan dua kampung besar: Kampung Layau dan Kampung Mundun. Dahulu, kedua kampung ini termasuk dalam wilayah desa lain, sebelum akhirnya dipisahkan dan dimekarkan menjadi entitas administratif tersendiri. Berkat persetujuan dari pihak kecamatan, terbentuklah Desa Palem Jaya, yang kini berada sekitar 8 kilometer dari pusat kecamatan.
Mayoritas penduduk desa ini adalah suku Dayak Hibun yang menganut agama Katolik, mencerminkan kekayaan budaya dan spiritual yang menjadi identitas utama masyarakatnya. Pada masa awal berdirinya, kampung Layau dipimpin oleh Bapak Dadap, sementara kampung Mundun dipimpin oleh Bapak Anong.
Seiring waktu, Desa Palem Jaya terus berkembang dan kini terbagi menjadi lima dusun yang bersatu dalam harmoni. Uniknya, nama “Palem Jaya” merupakan akronim dari kelima dusun tersebut:
- Pejugan
- Amang
- Layau
- Empawek
- Mundun
Dari sinilah nama “PALEM” diambil, sedangkan “Jaya” melambangkan harapan akan kemajuan dan kejayaan desa. Persatuan ini mencerminkan nilai gotong royong yang kuat, menjadikan Desa Palem Jaya sebagai komunitas yang solid dan berkembang. Kepala desa pertama yang memimpin pasca pemekaran adalah Bapak Matheus Yus, yang menjabat pada periode 1994–1999.
Kini, lima dusun tersebut dipimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi pilar pembangunan desa:
- Dusun Layau – dipimpin oleh Bapak Bernadiktus Menalu
- Dusun Mundun – dipimpin oleh Bapak Agustinus St.H.
- Dusun Empawek – dipimpin oleh Bapak Sebastianus Yanto
- Dusun Amang – dipimpin oleh Bapak Pianus Heri
- Dusun Amang Kiara – dipimpin oleh Bapak Lanuk
Desa Palem Jaya menjadi bukti bahwa dari dua kampung kecil, dengan semangat kolaborasi dan persaudaraan, dapat lahir sebuah desa yang besar, kuat, dan terus menorehkan cerita sejarah yang membanggakan.